Keputusan terbesar yang pernah kuambil adalah ketika aku memutuskan untuk masuk ke salah satu SMA favorit di kotaku. Sebelumnya memang tidak pernah terpikir olehku untuk memasuki SMA yang mempunyai 'kelas' berbeda denganku. Namun, demi masa depan dan demi menyelamatkan diri dari masalah besar, aku harus melakukan ini.
Aku memiliki dua alasan mengapa akhirnya memutuskan untuk masuk ke sana. Pertama, aku takut gagal pada tes masuk SMK. Kedua, kakakku yang tadinya ingin bekerja setelah lulus SMK, tiba-tiba saja memutuskan untuk kuliah. Jadi, daripada aku memasuki SMK dengan penuh risiko, lebih baik aku masuk ke SMA yang dapat sedikit memberiku peluang untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.
Sampai sekarang aku tidak pernah menyesali keputusanku itu, meskipun banyak orang yang menentang keputusanku. Aku ingat dulu ada yang ingin menjatuhkan harapanku dengan berkata, "Memangnya bakal keterima?" Dan orang-orang pun berlomba memengaruhi pikiranku dengan perkataan bahwa SMA tidak mungkin cocok untukku. Padahal ini pilihanku dan inilah hidupku. Siapa pun tidak berhak mencampurinya, apalagi jika tujuannya hanya untuk menjatuhkan.
Prosesku masuk SMA memang tidak mudah, apalagi aku harus menjalani gaya hidup yang jauh berbeda dengan kehidupanku sebelumnya. Namun, aku berusaha menikmatinya. Karena berkat masuk ke SMA, aku dapat melihat dunia luas yang memberiku banyak pengalaman tak terduga. Aku pun dapat melanjutkan sekolahku ke salah satu perguruan negeri di Semarang.
Aku yakin ketetapan Tuhan tidak pernah salah, selama aku dapat bersyukur dan menjalaninya dengan hati yang ikhlas. Karena Tuhan selalu punya jalan tak terduga untuk memberi kebahagiaan pada hamba-hambanya.
#30daysjournalingchallenge
#day26
@classicalclover_
Posting Komentar
Posting Komentar