Angga pergi begitu saja tanpa alasan yang jelas dan hanya berucap, "Aku belum siap. Kamu pantas mendapat yang lebih baik dariku."
Ribuan kejadian mematikan rasa yang pernah Ratna alami, tidak jauh lebih pedih dari kegagalan acara pernikahannya. Ratna seperti mati rasa.
"Aku yang akan bertanggung jawab atas hidupmu, aku akan menikahimu," ucap Sandi yang tiba-tiba berdiri di depan Ratna.
Ratna langsung bangkit dari posisinya dan menatap Sandi tidak percaya. "Kamu jangan gila, Sandi. Jangan pertaruhkan masa depanmu hanya karena masalah yang menimpaku."
"Tidak ada masa depan yang dipertaruhkan di sini. Kamu sahabatku, sejak SMP kita selalu bersama. Ada banyak hal yang kita lalui, bahkan kita sudah saling tahu keburukan masing-masing. Aku tahu betapa hancur perasaanmu sekarang dan dengan cara inilah aku mengembalikan bahagiamu. Aku sudah bicara pada pak naif dan pak modin, kata mereka tidak begitu masalah jika pengantin pria digantikan. Palingan kita harus mengubah data di surat-surat pernikahan agar pernikahan kita benar-benar sah. Sekarang keputusan ada di tanganmu, apakah kamu rela jika aku menggantikan Angga atau tidak."
Ratna masih tidak habis pikir, mengapa Sandi rela menikahinya hanya karena Ratna ditinggalkan oleh Angga. Menurut Ratna, pernikahan adalah hal sakral yang tidak boleh main-main. Ratna ingin satu untuk selamanya, bukan pernikahan mainan seperti sekarang ini.
"Maaf, aku tidak bisa," ucap Ratna, "pernikahan tidak selucu itu dengan menggantikan sang pengantin laki-laki dalam waktu sekejap. Simpan saja rasa kasihanmu, aku masih dapat melanjutkan hidupku atas rasa malu ini."
Sandi menghela napas. "Aku tidak melakukannya karena kasihan. Kamu tahu hatiku batu, jarang sekali aku memikirkan perasaan orang lain. Namun, melihatmu dipermalukan seperti ini, hatiku juga sakit. Bahkan aku marah dengan diriku sendiri, mengapa tidak sejak awal aku gantikan posisi Angga di hatimu. Jadi, tolong pikirkan hal ini baik-baik."
Ratna termangu mendengar perkataan terakhir Sandi. Sahabat yang selama ini sering membuatnya naik darah, meminta dengan sangat agar Ratna bersedia menikah dengannya.
Ratna akhirnya mengiyakan permintaan Sandi, meski perasaannya kepada Sandi tidak lebih dari perasaan kepada sahabat. Inilah satu-satunya hal yang dapat Ratna lakukan untuk membebaskan keluarganya dari rasa malu.
Pak naif selesai menikahkan Ratna dan Sandi, sedangkan pak modin menyambutnya dengan doa. Maka resmilah Ratna dan Sandi menjadi pasangan suami-istri. Ratna lega karena rasa malunya dapat tertutupi. Akan tetapi, kebahagiaan Sandi lebih dari itu karena selain dapat membebaskan Ratna dari rasa malu, Sandi juga berhasil menikah dengan sahabat sendiri.
Nice cerita kak. Hukum sebab akibat yah
BalasHapusKalau dikembangkan bagus ini ceritanya...keren... sedikit mengingatkan (karena ini kesalahanku juga huhu) penulisan nama tokoh dan beberapa tanda baca ya, sayang...💞
BalasHapuskeinget film TTM😂
BalasHapusBeruntungnya Ratna punya sandi
BalasHapuscerita yang bikin kaget sejak awal nih mantap
BalasHapusUluuuh, emang dia jodohmu sandi hehe
BalasHapus